Skip to main content

Teman!!




Terasa tak percaya, pada tahun 2012 akhir, saya sebagai pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kab. Tebo akan segera meninggalkan status sebagai seorang pelajar (yang katanya  masih unyu-unyu).

Saya pada waktu itu yang memiliki title as a student, belum memiliki rencana yang matang untuk melanjutkan perjalanan hidup to looking for a identity. Dikarenakan masih terpenjara dalam menikmati masa muda yang katanya harus dirasakan karena jiwa yang tak selalu muda.

“Namun sayang tak tahu bagaimana sulitnya masa-masa yang akan dihadai kedepan.”

“Masih teringat senda tawa gurau with my classmate in the corner of class.” Masing-masing teman di kelas membentuk kelompok tersendiri dan memiliki rencana tersediri juga dalam melanjutkan perjalanan setelah masa unyu-unyu ini.

Setiap teman menceritakan rencana masa depannya,  pada umumnya melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Untuk daerah, setiap orang memiliki tujuan favourite masing-masing, Yogyakarta, Jakarta, Padang, Bandung, Kota Jambi, dan ada juga yang continue their study at Tebo.

Saya yang tak punya rencana dan tak berani berencana tak banyak bercerita. Bahkan masih sangat jelas dan mudah bagi saya untuk mengingat masa dimana ketika seorang guru menanyakan rencana study kami setelah selesai sekolah nanti.

Saya hanya diam”
Diamku bukan karena Saya tiba-tiba menjadi seorang tuna wicara seketika itu, Tidak!!
Dan juga bukan karena Saya tak punya keinginan!
Apalagi tak punya harapan, Saya adalah orang yang punya harapan dan keinginan tinggi.

“Disini Saya jelaskan pentingnya teman bagi kehidupan kita”

Selama Saya sekolah start dari Taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Pertama selama 10 tahun, Saya tak pernah mendapatkan prestasi, jangankan untuk membagakan sekolah, untuk membanggakan diri sendir saja tidak pernah.

Selama 10 tahun saya sekolah, saya belum bisa mengambil manfaat pentingnya teman dalam prestasi Saya.

Alhamdulillah, Ketika di masa SMA Saya telah dapat belajar betapa pentingnya teman, di masa SMA ini Saya berhasil membukukan nama Saya menjadi nomor satu di kelas.

Untuk medapatkan itu tak mudah bagiku. Butuh waktu tiga tahun dan itu ketika aku kelas tiga dan di semester dua aku mendapatkannya. Saya harus mencicipi manisnya mendapatkan peringkat 20 besar, peringkat 9, peringkat 7 dan bahkan di peringkat 2.

Dan Alhamdulillah itu dapat membanggakan orang tuaku, bagaimana tidak!!
Nama anaknya yang dia banggakan (meskipun Saya belum pernah membanggakan orang tua) di panggil ketika pengumuman juara setiap kelas.

Ini mungkin tak begitu fabulous for some people. But for me it is very fabulous, cause I don’t have it before.

So, jadi manfaatkan temanmu untuk kebangkitanmu. and always effort to growing together.

Comments

Popular posts from this blog

Penyebab Gagal Menjadi PNS

Assalamu'alaikum. Alhamdulillah pemerintah memberi kesempatan kepada anak muda atau penerus bangsa untuk ikut berperan secara langsung dalam pembangunan bangsa. Untuk membangun bangsa tentu dibutuhkan orang yang memiliki integritas dan kualitas yang teruji dan terukur. Semua orang tentu mendambakan ingin ikut berperan secara langsung dalam hal ini ikut terlibat dalam pemerintahan. Namun dalam proses untuk ikut berperan dalam pemerintahan harus melalui seleksi secara nasional. Dalam prosesnya tentu dengan jumlah penduduk indonesia yang banyak dan setiap tahun akan selalu ada lulusan baru baik SLTA sederajat maupun Sarjana. Di provinsi saya saja yaitu Jambi memiliki beberapa perguruan tinggi. Universitas Jambi adalah universitas yang saya ketahui bahwa setiap tahun melakukan prosesi wisuda sebanyak 3 kali, dalam satu kali wisuda melepaskan kurang lebih 1000 sarjana yang berarti dalam setahun bisa 3000 sarjana yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Ini baru satu universitas ...

HARI LAHIR

Sepulang sholat subuh aku tergesa-gesa menuju toilet, selama di toilet aku memikirkan momen penting hari ini.  Pertama Agum adik saya yang nomor dua mengikuti SKD CPNS hari ini, yang kedua Prabowo dilantik menjadi presiden Indonesia, Saya masih berfikir momen apa lagi yang penting hari ini namun tak dapat kuingat lagi. "... Sekitar pukul 6.14 pagi, istriku tercinta mengucapkan selamat hari lahir bagiku.." Baru teringat, rupanya usiaku telah bertambah hari ini. Alhamdulillah Allah masih memberi kesempatan untuk tetap hidup sampai hari ini. Entah mengingat ini penting atau tidak, tapi bagiku bukan hal yg harus (wajib) diingat momen momen ini. Hal seperti ini biasa saya lalui dengan hari-hari seperti hari biasanya, saya tak menganggap ini hari yang spesial. Hal itu semakin diperkuat ketika saya menemukan tulisan "hari lahirmu adalah hari saat ibumu kesakitan melahirkanmu" Ya.. pada akhirnya setiap orang memiliki cara pandang tersendiri dan itu mesti dihormati dan dihar...

Jalur Udara Menuju Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah